#Pinternet Review Jurnal tentang :

A. Dampak Positif dan Negatif Pengguna Internet :

                Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan oktober 1972, internet telah mengalami perkembangan pesat. Internet  adalah sekumpulan jaringan komputer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, ataupun penyedia jasa jaringan (Internet Services Provider) yang saling terhubung dimana masing-masing jaringan komputer yang terhubung dikelola secara independen. Internet berisi berbagai macam informasi da sudah dipakai oleh semua orang khusunya kalangan remaja. Didesan maupun perkotaan karena  sekarang internet sudah masuk ke persekolahan juga.

Para remaja yang menggunakan internet biasanya berusia 12 tahun dan mereka mengetahui internet biasanya dari teman sebayanya. Remaja menggunakan internet biasanya untuk keperluan sekolah dalam mengerjakan tugas dan memiliki efek yang baik untuk remaja soal pengetahuan. Namun biasanya juga para remaja menggunakan iinternet untuk Kalangan remaja di perkotaan menggunakan internet untuk untuk empat dimensi kepentingan, yaitu informasi (information utility), aktivitas kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transactions) tapi seringnya digunakan untuk kesenangan .

Internet juga dapat member dampak negative untuk kalangan remaja seperti halnya timbulnya Cyberbullying . Cyberbullying adalah perlakuan yang ditujukan untuk mempermalukan, menakut-nakuti, melukai, atau menyebabkan kerugian bagi pihak yang lemah dengan menggunakan sarana komunikasi Teknologi Informasi. Internet juga menyediakan sarana untuk berkomunikasi yang disebut dengan online, dengan internet orang bisa berbicara dengan nyaman sehingga lama kelamaan juga bisa menimbulkan rasa benci ataun ingin menakut-nakuti orang melukai orang yang lemah atau dibenci. Hal ini dapat mengakibatkan si korban cyberbullying dapat mengalami stress akibat terror, cacian atau dalam bentuk foto ataupun video. Pelaku cyberbullying menggunakan internet untuk menakut-nakuti ataupun menghina secara mental.

Internet tidak hanya digunakan oleh remaja tapi juga untuk kalangan perguruan tinggi ataupun untuk para perkerja. Internet sangat memberikan dampak positif untuk mahasiswa karena internet itu mudah serta memberikan pencapaian kinerja pekerjaan, penerimaan internet yang tinggi, kemampuan yang tinggi dalam penggunaan internet mereka. Kedua, menurut intensitas pemakaiannya, responden memakai internet berpegaruh pada social dan kemampuan diri mereka.

Referensi :

JURNAL 1 : Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan (Oleh: Astutik Nur Qomariyah)

JURNAL 2 : Cyberbullying Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi (Oleh : Flourensia Sapty Rahayu)

JURNAL 3 : Analisis perilaku pengguna teknologi informasi pada perguruang tinggi berstatus BHMN  (Oleh : DR. Lili Adiwibowo, SPd, S.Sos, MM. DR.Ratih Hurriyati,M.Si. Maya Sari, SE MM.)

B. Internet Adiction (Kecanduan Internet) :

internet yang sering digeluti dan dipuja sebagai sebuah alat yang mampu menyediakan bebagai informasi dan hiburan serta alat canggih pembantu kesuksesan bisnis, dapat juga memberikan efek yang buruk untuk pemakainya. Karena terlalu banyaknya manfaat internet dapat menimbulkan efek kecanduan pada internet. Kecanduan tersebut sama dengan halnya kecanduan alcohol ataupun yang lainya. Kecanduan internet itu adalah pengguna yan tidak sadar bahwa mereka sudah mengunakan internet dalam waktu yang lama. Akibat dari kecanduan internet seseorang dapat meninggalkan tanggung jawabnya seperi belajar atau berkerja dan membuat seseorang menjadi malas.

Kecanduan internet seseorang terpengaruh juga dengan control diri seseorang karan jika seseorang dapat mengontrol dirinya maka kecanduan internet tidak dialaminya. Semakin tinggi kontrol diri seseorang dalam menggunakan internet maka efek kecanduan internet tidak terjadi tetapi juga terjadi dengan sebaliknya. Kecanduan internet bisa terjadi dikalangan remaja ataupun orang dewasa bisa perempuan ataupun laki-laki. Kecanduan internet pada laki-laki maupun perempuan tidak ada perbedaan tetapi intensitas paling banyak menggunakan internet paling lama adalah laki-laki.

Kecanduan internet sudah banyak terjadi khusunya pada Indonesia Karena intenet membuat seseorang merasa senang menggunakannya . maka dari itu ada sistem pakar untuk mendiagnosis internet addiction untuk dapat mendukung para pakar atau para psikolog dalam hal mencegah dan mendiagnosis kecanduan internet secara dini agar efek yangditimbulkan tidak merugikan remaja tersebut. Dengan metode metode certainty factor dengan Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala internet addiction yang diberikan, semakin tinggi internet addiction yang dirasakannya sbegitu juga sebaliknya.

Fenomena-fenomena kecanduan internet yang biasanya terjadi di kalangan remaja dan sangat sering menyerang remaja. Remaja yang kecanduan internet punya kemungkinan lebih besar untuk melakukan perbuatan yang membahayakan diri mereka, demikian hasil studi ilmuwan Australia-China seperti dilaporkan Reuters health. Para peneliti mengkaji 1.618 remaja berusia 13 sampai 18 tahun dari Provinsi Guangdong di China mengenai perilaku memukul diri, menjambak, mencubit atau membakar diri. Para responden juga diberi tes guna mengukur tingkat kecanduan mereka terhadap internet.

Kecanduan internet telah dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental sejak pertengahan 1990-an. Tes itu mendapati bahwa sebanyak 10 persen siswa yang disurvei kecanduan internet pada tingkat sedang, sementara kurang dari satu persen adalah pecandu berat internet.

Jenis-Jenis Kecanduan Internet

  • Cybersexual Addiction : individu yang sering mengunjungi website khusus orang dewasa,
  • Cyber-Relationship Addiction : mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online.
  • Net-compulsions:Mengacu pada perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
  • Information Overload : Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
  • Computer Addiction : Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.\

Referensi :

JURNAL 1 : Kontrol Diri Dan Kecenderungan Kecanduan Internet (Oleh : Herlina Siwi Widiana, Sofia Retnowati, Rahma Hidayat)

JURNAL 2 : Perbedaan Tingkat Self Control pada Remaja Laki-Laki dan Remaja Perempuan yang Kecanduan Internet (Oleh : Dhanis Andaryani; Prof. Dr. MMW. Tairas, MA)

JURNAL 3 : Sistem Pakar Diagnosa Kecanduan Menggunakan Internet (Internet Addiction) Menggunakan Metode Certainty Factor (Oleh : Adlin Hasibuan)

http://wahyuasriyunita.wordpress.com/2013/10/24/internet-addiction

http://inesrevian.blogspot.com/2012/05/fenomena-kecanduan-internet-di-kalangan.htm

C. Psikoterapi Via Internet

Dunia internet semakin berkembang seiring dengan keinginan manusoa untuk mencari terobosan baru dalam bertukar informasi . internet yang tadinya hanya berisi informasi sekarang juga digunakan untuk layanan konsultasi. Karena internet sekarang seseorang dapat memberikan konsultasi tanpa harus bertemu secara langsung. Tetapi ada juga orang yang ingin konsultasi secara langsung. Seperti halnya telah dibangun aplikasi bimbingan konseling yang berbasis internet menggunakan PHP 4.3.9 dan MySQL 4.1.7. aplikasi bimbingan konseling ini dapat menjembatani komunitas atau angota yang ingin berkonsultasi denga para pakar atau konselor sesuai dengan bidang yang diminati oleh anggota melalui jaringan internet baik secara real time ataupun.

Selain itu hadirnya internet ini membuat para guru konseling /BK untuk dapat berperan serta menguasai berbagai keterampilan didalamnya. Seringkali masalah yang terjadi pada remaja berawal dari dunia online. Internet memang baik untuk bersosial tetapi dapat juga menimbulkan masalah sosial. Selain itu, konseling di dunia internet dapat membantu BK untuk mengupdate pengetahuannya guna membantu menjalankan tugas seperti mencari referensi, diskusi, dll. Situs konseling online secara khusus memanfaatkan berbagai media online seperti facebook, twitter, myspace, dll.

Konseling online adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya l yang dihadapi klien. Konseling online merupakan proses yang komplek dengan sejumlah isu yang berbeda dan menantang yang memiliki karakteristik sendiri. Kemudian berkenaan dengan etika masalah penggunaan teknologi, latar belakang, pendidikan dan keterampilan, masalah hukum, bisnis dan masalah manajemen.

Selain itu psikoterapi via internet tidak hanya berguna bagi kalangan remaja sekolah perkantoran tetapi juga untuk para jemaat gereja seperti model konseling pastoral berbasis e-CRM, gereja harus mampu menjawab persoalan jemaat dengan kritis dan inovatif sekaligus tanggap terhadap proses perubahan teknologi. Gereja harus belajar untuk menanggapi persoalan jemaat akibat perubahan cara pola pikir yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Tujuan dari sistem ini adalah bagaimana GPM bisa menjangkau para jemaatnya sekaligus memanfaatkan teknologi yang ada. Ini juga bermanfaat dalam membedah kasus, mana yang harus didahului, biasanya yang mendapat ranking teratas yang mendapat perhatian terlebih dahulu.

Referensi :

JURNAL 1 : Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-konseling (Oleh:

JURNAL 2 : MODEL KONSELING PASTORAL BERBASIS e-CRM (Studi Kasus: Gereja Protestan Maluku) (Oleh : Maryo Indra Manjaruni)

JURNAL 3 : Aplikasi Bimbingan Konseling Berbasis WEB (Oleh : Juniawan G.S.D, Agnes Nurina D.A, Raymon Bahana, Sri Mulyanti)

Terima Kasih atas referensi jurnal ataupun blog atas informasinya guna membantu pembuatan tugas ini 🙂

Leave a comment

Leave a comment